Kecerdasan Buatan Obat Anti Penuaan Melawan “Sel Zombie” – Penelitian terbaru dari Integrated Bioscience menunjukkan kekuatan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Dengan menggabungkan biologi sintetik dan pembelajaran mesin, teknologi kecerdasan buatan dapat menemukan obat awet muda atau anti-penuaan yang efektif melawan “sel zombi”. Integrated Bioscience adalah perusahaan bioteknologi yang berbasis di Amerika Serikat dan bekerja sama dengan para peneliti dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan Broad Institute of MIT and Harvard. Temuan mereka yang dipublikasikan di jurnal Nature Aging edisi Mei menunjukkan potensi besar dalam memajukan penelitian senyawa anti-penuaan, termasuk penelitian umur panjang atau awet muda.

Hasil penelitian velvetmedia.id ini sangat penting untuk membantu menekan proses yang berkaitan dengan usia seperti fibrosis, peradangan, dan kanker. Penelitian intensif yang dilakukan oleh Integrated Bioscience menunjukkan bahwa teknologi kecerdasan buatan mampu melakukan penyaringan terhadap lebih dari 800.000 senyawa untuk mengungkapkan tiga kandidat obat dengan kemanjuran yang sebanding dan sifat kimia obat yang unggul, jika dibandingkan dengan senolitik yang saat ini sedang diselidiki.

Sebagai senyawa yang secara selektif menginduksi apoptosis pada sel tua yang tidak lagi membelah, senolitik menjadi kunci dalam upaya mengatasi spektrum luas penyakit dan kondisi yang berkaitan dengan usia seperti kanker, diabetes, penyakit kardiovaskular, dan penyakit Alzheimer. Terlepas dari hasil klinis yang menjanjikan, sebagian besar senyawa senolitik yang diidentifikasi sampai saat ini terhambat oleh bioavailabilitas yang buruk dan efek samping yang merugikan. Integrated Bioscience didirikan pada tahun 2022 untuk mengatasi hambatan ini, menargetkan tanda penuaan lain yang terabaikan, dan memajukan pengembangan obat anti-penuaan secara lebih umum menggunakan teknologi kecerdasan buatan, biologi sintetik, dan alat generasi berikutnya lainnya.

Temuan ini menunjukkan bahwa teknologi kecerdasan buatan dapat menjadi tonggak penting bagi penelitian umur panjang dan penerapan kecerdasan buatan untuk penemuan obat. Integrated Bioscience berharap dapat menjelajahi ruang kimia secara in silico dan muncul dengan beberapa kandidat senyawa anti-penuaan yang lebih mungkin berhasil di klinik, dibandingkan dengan contoh yang paling menjanjikan dari jenisnya yang dipelajari saat ini. Dalam era teknologi yang semakin maju, teknologi kecerdasan buatan memiliki potensi besar untuk memajukan bidang kesehatan dan medis secara signifikan.

Menurut Satotaka Omori, Kepala Biologi Penuaan di Integrated Biosciences dan penulis bersama publikasi pertama, teknologi terapeutik yang secara selektif menghilangkan sel-sel yang terkait dengan penuaan dapat menjadi rute yang menjanjikan dalam pengobatan penyakit yang berkaitan dengan usia. Dalam studi terbaru, peneliti Integrated Biosciences menggunakan teknologi kecerdasan buatan untuk melatih jaringan saraf dalam memprediksi aktivitas senolitik dari molekul apa pun.

Melalui teknologi ini, mereka menemukan tiga senyawa senolitik yang sangat selektif dan kuat dari ruang kimia lebih dari 800.000 molekul. Senyawa-senyawa ini menunjukkan sifat kimia yang menguntungkan dan memiliki prospek yang lebih baik dalam uji klinis untuk membantu memulihkan kesehatan individu yang telah menua. Dalam uji hemolisis dan genotoksisitas, ketiganya juga menunjukkan profil toksisitas yang menguntungkan. Dengan begitu, teknologi yang digunakan oleh Integrated Biosciences berpotensi menjadi terobosan dalam pengobatan penyakit yang berkaitan dengan penuaan.

Dalam analisis struktural dan biokimia terbaru, terungkap bahwa ketiga senyawa tersebut mampu mengikat protein Bcl-2 yang mengatur apoptosis dan merupakan target utama dalam kemoterapi. Selain itu, eksperimen pada tikus berusia 80 minggu menemukan bahwa salah satu senyawa tersebut berhasil membersihkan sel-sel tua dan mengurangi ekspresi gen terkait penuaan di ginjal. Temuan ini menunjukkan bagaimana teknologi kecerdasan buatan (AI) dapat membantu dalam pengembangan obat yang dapat mengatasi penuaan serta menjadi tantangan mendasar dalam bidang biologi.

James J. Collins, Termeer Professor of Medical Engineering and Science di MIT dan founding chair of the Integrated Biosciences Scientific Advisory Board, menyatakan bahwa Integrated Biosciences memanfaatkan teknologi dasar yang telah dilakukan oleh laboratorium akademik selama satu dekade terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa kita dapat menargetkan respons stres seluler menggunakan sistem dan biologi sintetik. Kinerja penelitian eksperimental dan platform yang luar biasa telah menghasilkan temuan yang menonjol di bidang penemuan obat dan akan mendorong kemajuan substansial dalam penelitian umur panjang.

Dalam kesimpulan, teknologi kecerdasan buatan menjadi sebuah solusi yang canggih bagi dunia medis, khususnya dalam pengembangan obat-obatan. Karya ini menggambarkan bagaimana teknologi tersebut dapat membantu dalam membawa obat selangkah lebih dekat ke terapi yang mengatasi penuaan. Menurut James J. Collins, Integrated Biosciences dibangun di atas penelitian dasar yang telah dilakukan laboratorium akademik selama sekitar satu dekade terakhir, sehingga temuan ini dapat dijadikan solusi mendasar dalam bidang penemuan obat.